Jakarta (Pemuda Muslim Online) - PB Pemuda Muslimin Indonesia menanggapi hasil pilpres 2014 yang ditenggarai belum memenuhi kaidah Jujur dan Adil.
Demikian disampaikan Muhtadin Sabilly, Ketua Umum PB Pemuda Muslim.
“Secara pararel kita menunggu langkah hukum yang dilakukan oleh timses Prabowo – Hatta Rajasa,” ungkapnya.
“Secara pararel kita menunggu langkah hukum yang dilakukan oleh timses Prabowo – Hatta Rajasa,” ungkapnya.
Namun demikian sambungnya, jika secara hukum ketetapan tidak berubah Pemuda Muslimin Indonesia siap untuk menjadi kontrol sosial dan politik dalam kehidupan bangsa dan negara kedepan.
“Kita berharap struktur koalisi yang telah terbangun kedua kubu agar tetap dipertahankan sebagai “check and balance” untuk menjamin keberlangsungan tata pemerintahan yang baik kedepan,” sergah Bang Billy.
Sementara itu, menyinggung soal kompetisi kedua capres-cawapres dalam pilihan langsung ini, Billy mengatakan menang atau kalah dalam suatu kompetisi adalah sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari.
“Karena kita menilai pilpres kali ini di luar kaidah Jujur dan Adil, maka kita mendesak untuk kembalikan sistem demokrasi kepada sila ke-4 (empat) Pancasila,” jelasnya lagi.
“Dimana proses pemilihan kepemimpinan ditentukan lewat jalan Permusyawaratan Perwakilan,” lanjutnya.
“Dimana proses pemilihan kepemimpinan ditentukan lewat jalan Permusyawaratan Perwakilan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, tambahnya lagi, Pemuda Muslimin Indonesia menghendaki agar sistem Pilpres apalagi Pilkada DIHAPUSKAN karena sangat bertentangan dengan Konstitusi dasar NKRI.
Posting Komentar