MAKASSAR
– Beredarnya undangan Dewan Pertimbangan
Presiden (Wantimpres) ke sejumlah BEM dan elemen gerakan mahasiswa untuk
menjadi narasumber dalam pada sebuah diskusi dinilai sebagai upaya untuk meredam
gerakan mahasiswa yang akhir-akhir ini menyuarakan koreksi atas kepemimpinan
Jokowi-JK.
Ketua
II Pengurus Besar (PB-) Pemuda Muslimin Indonesia, Muhammad Kasman
mengatakan, terkait dengan undangan Wantimpres kepada sejumlah elemen mahasiswa
untuk menjadi narasumber dalam diskusi terbatas yang bertema “Dialog Mencari
Solusi Permasalahan Bangsa” pada hari Selasa tanggal 21 April 2015 sebagaimana
yang beredar di jejaring sosial beberapa hari terakhir, bila ini benar, patut
dicurigai sebagai upaya untuk meredam gerakan mahasiswa.
Menurutnya,
pelibatan seluruh elemen bangsa untuk mencari solusi terbaik bagi berbagai
permasalahan yang dialami oleh bangsa ini, memang hal yang yang lumrah, dan
sepatutnya dilakukan oleh pemerintah yang demokratis.
“Namun,
bila diperhatikan, undangan itu jelas diberikan setelah beredarnya informasi
akan adanya aksi dari berbagai elemen pemuda dan mahasiswa pada 20 mei
mendatang sebagai upaya koreksi total terhadap rezim Jokowi-JK, ” katanya,
Sabtu (18/4).
Kasman
melanjutkan, kecurigaan ini juga terkait
dengan pernyataan dari kelompok mahasiswa yang menyatakan dirinya sebagai
BEM-SI dan Kelompok Cipayung di Bandung yang menyatakan menolak aksi 20 Mei
mendatang.
Kedua
hal ini mengindikasikan adanya upaya sistematis untuk memecah-belah elemen
pemuda dan mahasiswa dalam menyikapi berbagai kebijakan rezim Jokowi-JK.
“Pertama,
elemen gerakan dibelah melalui sikap BEM-SI dan Kelompok Cipayung. Kedua,
dengan mencoba merangkul mereka melalui undangan diskusi ini,” ungkapnya.
Olehnya
itu, lanjut Kasman, gerakan mahasiswa saat tetap harus solid dan konsisten
secara bersama-sama untuk tetap terus melakukan konsolidasi.
“Kami
mengingatkan seluruh elemen pemuda dan mahasiswa untuk tetap solid dan
konsisten menjaga daya kritis dan progresivitas gerakan menyongsong 20 Mei
sebagai momentum koreksi total rezim Jokowi-JK,” imbuhnya.
Posting Komentar