MALANG - Pusat Studi
Pemikian Islam di Nusantara (PUSPIN) memperingati 110 Tahun Kebangkitan
Nasional, 16 Oktober 1905-2015 di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya di
Jawa Timur pada tanggal 15 Oktober 2015, yang akan dilaksanakan di Stadion
Sekolah Islam Bani Hasyim, Singosari Malang.
“Bekerjasama
dengan Yayasan Rumah Peneleh dan Yayasan Bani Hasyim, kegiatan ini didasari
oleh semangat gotong royong ta’awun ‘alal
birri wat-taqwa yang merupakan karakter dasar bangsa kita.” ungkap Didik
Supriyanto, ST. Ketua PUSPIN Jawa Timur, dalam dialog di Yayasan Bani Hasyim
Singosari kemarin (10/10).
Lanjut
Didik, “Puncak peringatan nanti juga dilaksanakan di Tugu Proklamasi, Jakarta
tanggal 16 Oktober 2015 yang bertepatan didirikannya organisasi Sarekat Dagang
Islam (SDI) 110 tahun lampau.”
Didirikannya
Sarekat Dagang Islam 1905 oleh H. Samanhudi merupakan masa bangkitnya semangat
nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran sebagai upaya memperjuangkan
nasib rakyat yang sekian lama tiarap di bawah kolonial Belanda.
“Bangsa
Indonesia yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan
selama ratusan tahun, bahkan tingkat kecerdasan rakyat sangat rendah. Hal ini
adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk membodohi dan
membodohkan bangsa jajahannya.” lanjut Didik.
Peringatan
ini diharapkan baik pemerintah maupun masyarakat, untuk tidak lagi berkiblat
pada prinsip kapitalis sekuler dalam menjalankan ekonomi, akan tetapi roda
perekonomian dapat berjalan sesuai dengan asas yang berprinsip “Saling
menguntungkan dan mendahulukan kesejahteraan umat dibanding kesejahteraan
individu.”
Jika
ini sungguh-sungguh terjadi, maka dengan izin Allah SWT Kebangkitan Nasional
Jilid 2 akan terulang kembali. Kemerdekaan sejati dapat diraih, yaitu
terbebasnya negara kita dari dikte Liberalisme dan Kapitalisme, yang kuku-kuku
busuknya telah menancap di segala bidang aspek negeri tercinta ini.
Sumber:
Portal Yayasan Rumah Peneleh
Posting Komentar