TAKALAR – Ketua Umum
Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Kasman,
SE., menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Publik yang digelar oleh
Pimpinan Anak Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kecamatan Galesong, kamis
(29/10/2015) siang.
Dalam
kesempatan tersebut, Kasman memaparkan materi yang bertajuk ‘Menggali Potensi
Pemuda dalam Pembangunan Bangsa’.
“Pada
tahun 2030 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, 70 persen jumlah
penduduk kita adalah angkatan kerja produktif atau berusia antara 15 – 64 tahun.
Bonus ini seperti pisau bermata ganda yang harus dihadapi dengan cermat.” Urai
Kasman.
Menurutnya,
di satu sisi, jumlah angkatan kerja yang tinggi akan membuat angka
ketergantungan penduduk kita akan menurun dari 55 per 100 angkatan kerja
produktif, ke 44 per 100. “Ini berarti, hanya 44 orang yang akan ditanggung
oleh per 100 angkatan kerja produktif.”
‘Tapi
di sisi yang lain, bila angkatan kerja produktif itu tidak terserap ke dalam
lapangan pekerjaan, maka ini berpotensi memicu kriminalitas, sebab bagaimanapun,
orang butuh makan.”Jelas Kasman lanjut.
Oleh
karena itu, dalam konteks lokal, sebaiknya pemerintah daerah mulai memikirkan
pembukaan lapangan kerja alternatif bagi generasi muda.
“Pengembangan
ekonomi kreatif yang menyerap banyak tenaga kerja, patut dipertimbangkan. Tentu
ini membutuhkan peningkatan kapasitas dan kompetensi mereka. Maka mau tidak
mau, tingkat pendidikan generasi muda harus mendapatkan priotitas.” Pungkasnya.
Posting Komentar