PIMPINAN WILAYAH
PEMUDA MUSLIMIN INDONESIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN 2014 - 2018
~Isy Kariman Aumut Syahidan~

Piagam Djakarta Dibacakan di Milad 110 Syarikat Islam Indonesia

JAKARTA - Ada sesuatu yang menarik dalam rangkaian acara Tasyakur Milad ke 110 Syarikat Islam Indonesia yang diselenggarakan Rabu kemarin (14/10/2015).

Mungkin sesuatu hal yang tidak lazim dilakukan, bahkan dalam upacara kenegaraan sekalipun. Tetapi dalam setiap perhelatan akbar, Syarikat Islam Indonesia sudah terbiasa melakukannya.

Adalah dibacakannya kembali Piagam Jakarta, mutiara hasil perjuangan ummat Islam yang selama ini sengaja dihapuskan dalam sejarah. Bila selama ini, wacana Piagam Jakarta distigmatisasi sebagai tujuan perjuangan aliran ekstrimisme Islam, maka pada setiap perhelatan akbar kaum SI Indonesia, Piagam Jakarta ditempatkan sebagai plot historitas terpenting menuju Indonesia yang merdeka.

Dalam pidato yang disampaikannya, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia, H. Muflich Chalif Ibrahim menyampaikan bahwa dengan mengawali pembacaan Piagam Jakarta dilanjutkan dengan pembacaan Pembukaan UUD 1945, Syarikat Islam Indonesia ingin mengingatkan kepada bangsa ini, bahwa perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka penuh dengan rintangan.

“Tidak mungkin Negara Indonesia terlahir tanpa jiwa Piagam Jakarta yang memulakannya, karena Piagam Jakarta merupakan ruh kebangsaan yang memberi kehidupan yang luhur kepada Republik Indonesia. Namun atas Rahmat Allah SWT, bangsa kita dapat melalui semua proses dialektika politik kebangsaan di masa lalu melalui musyuwarah-musyawarah yang elegan dan mencerahkan” terangnya di hadapan ribuan kaum SI Indonesia yang memadati Gedung Graha Jalapuspita Jakarta Pusat.

“Jangan pernah ragukan warna merah putih dalam setiap darah perjuangan Syarikat Islam Indonesia. Sejak kelahirannya di Tahun 1905, SI Indonesia merupakan gerakan kebangsaan yang paling perdana mengkonsolidasi rakyat untuk mengusir imprealisme dan kolonialisme kaum penjajah. Meski kami lebih tua dibanding Muhammadiyah dan NU, namun kami selalu berpandangan visioner bahwa yang masa depan harus diproyeksikan berdasarkan kebenaran sejarah yang tak terbantahkan. Seperti itulah jiwa Piagam Jakarta yang pada akhirnya melahirkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945,” pungkas

Dalam Tasyakur Milad ke 110, Wakil Presiden Lajnah Tanfidziyah, Asep Salim Tamim, SE bertindak sebagai pembaca Piagam Jakarta. Sedangkan untuk Pembukaan UUD 1945 dibacakan Sekjen Dewan Pusat, Ferry Aspari.


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : TurungkaNews | PB PemudaMuslim | KasmanPost
Copyright © 2015. Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger