TAKALAR
– Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi
Selatan, Muhammad Kasman, SE menjadi pembicara pada bedah novel, Puya ke puya.
Kegiatan
tersebut digelar oleh Komunitas Pena Hijau Takalar di Inimo Caffe takalar, jumat
(04/12/015) siang dan diikuti puluhan siswa dari berbaga SMA di Takalar.
Pada
kesempatan tesebut, Kasman yang juga pembina Komunitas Pena Hijau mengungkapkan
bahwa novel Puya ke Puya memiliki nilai tersendiri, “Iya, novel ini unik dari
segi gaya menulis, sesuatu yang sulit ditemukan di novel lain.”
“Tapi
sayang, novel yang mengangkat soal aluk Toraya ini, terkesan hanya menjelaskan
aluk dari sisi teknis dengan ulasan yang
normatif, eksplorasi terhadap aluk sebagai sesuatu yang hidup dan dinamis,
terasa masih kurang.” Lanjut Kasman.
Kritik
Kasman mendapat tanggapan lansung sang penulis buku, Faisal Oddang. Menurutnya,
memang sulit menuliskan aluk Toraya, harus hati-hati, apalagi dirinya orang
luar. “Ya, untuk mencegah kekeliruan, jadinya harus hati-hati.”
Posting Komentar