PIMPINAN WILAYAH
PEMUDA MUSLIMIN INDONESIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN 2014 - 2018
~Isy Kariman Aumut Syahidan~

Antara Kopi, Mahasiswa dan Aktivitasnya

Antara Kopi, Mahasiswa dan Aktivitasnya
Oleh : Febi Triadi

Kopi dipandang sebagai minuman populer yang mendunia dan telah ada sejak ratusan tahun silam, semua berawal dari Khalid berasal dari Kaffa saat itu dengan tidak sengaja sedang mengembalakan ternaknya yang memakan buah dari sejenis tumbuhan beri-beri dan berperilaku aneh setelah memakannya. Ternaknya tetap terjaga setelah memakan buah itu, lalu Khaldipun mencoba dan memasaknya sendiri, hingga akhirnya ditemukan bahwa buah itu berkhasiat menjaga pangkonsumsinya tetap terjaga.

Setelah penemuan tumbuhan kopi tersebut Ali bin Omar, Seorang Sufi dari Yaman, menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit atau obat-obatan lainnya. Seriring waktu berjalan, kopi mendapatkan tempat terhormat bagi masyarakat kota tersebut. Kopi pun memberikan kemakmuran sendiri bagi orang-orang yang memiliki kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan diberbagai belahan dunia di mana tumbuhan kopi ditanam.

Dari Yamen dibawah ke Turki, disana biji kopi kemudian diolah dengan cara dipanggang. Biji yang telah dipanggang kemudian dihancurkan dengan direbus dalam air, menciptakan versi awal dari minuman yang bisa kita nikmati sekarang. Orang Turkilah yang pertama kali membuat kopi sebagai minuman dengan menambahakan bumbu-bumbu seperti cengkeh, kayumanis, cardamon, serta anise kedalam seduhannya. Kopi kemudian diperkenalkan ke negara-negara diluar wilayah Arab, namun penyebaran tersebut dilakukan secara ilegal karena kopi dijaga sebagai rahasia masyarakat Arab.

Kopi pertama kali tiba di Benua Eropa melaui tangan para pedegang Venesia. Setiba di Benua Eropa minuman ini divatwa oleh pihak greja sebagai minuman setan. Namun kemudian Paus justru memberikan kelegalan kepada minuman ini sebagai minuman Kristen ditahun 1700-an, kopi di bawah ke Amerika oleh seorang kapten Infanteri Prancis yang menjaga tanaman kecil selama perjalanan panjang melintasi Atlantik. Lalu tanaman tersebut di tlanpaltasikan di Kepulauan Karbia. Dari sinilah kopi menemukan jalannya ke daerah Amerika Utara dan Tengah, Kopi menjadi minuman nasional di Amerika Serikat atas protes karena pajak yang berlebihan dianikkan kerajaan Inggris terhadap teh.

Tumbuhan kopi pertama kali dibawa oleh bangsa belanda masuk ke Indonesia pada abad ke-17. Belanda mendapat biji kopi dari Arab, lalu dibawa biji tersebut ke Jakarta ibu kota Indonesia. Jenis kopi yang pertama kali dikembangkan adalah Arabika dan ditanam disebuah tempat sebelah timur Jatinegara yang saat ini dikenal dengan Pondok Kopi. Di Indonesia sendiri terkenal dengan dua jenis kopi yang sangat populer yaitu kopi jenis Arabica dan Robusta. Setelah menyebar di pulau Jawa, kopi kemudian menyebar ke daerah Sumatera, Sulawesi, dan Bali melalui sitem tanam paksa oleh pemerintah Belanda. 

Dalam sejarahnya Indonesia bahkan pernah menjadi produsan terbesar kopi torabika di dunia. Walaupun tidaklama setelah munculnya hama karat daun, saat ini kopi adalah industri raksasa global yang mempekerjakan lebih dari 20 juta orang. Dengan lebih dari 400 miliar cangkir kopi yang dikonsumsi setiap tahun, kopi adalah minuman yangt paling populer di dunia.

Saat ini, minum kopi sudah menjadi ritual tersendiri bagi para penikmatnya, baik itu di pagi hari maupun pada malam atau sore hari. Bahkan dalam setiap acara diskusi, seminar atau workshop biasanya diselingi dengan coffee break. Anggapan bahwa hampir di setiap rumah mempunyai minuman kopi itu tidak dapat dipungkiri lagi. Karena betapa populer minuman yang satu ini. Minuman kopi secara ke-Indonesia-an tidaklah sulit untuk dijumpai, bermula dari warung pinggir jalan sampai pada tempat yang terkesan eksekutif. Kopi yang dapat dijumpai di pinggir atau dipersimpangan jalan adalah cikal bakal dari adanya warung kopi moderen saat ini. Citra warung kopi tidak digusur oleh citra Mc Donald, KFC, Dunkin dan Wendyss.

Kopi dalam kehidupan sebagai mahasiswa adalah bagai sepasang sejoli yang tidak bisa dipisahkan, mulai dari menikmati kopi dari kost ke kost, warkop ke warkop hingga cafe ke cafe. Tentu kelakuan ini dilakukan oleh mahasiswa yang punya banyak waktu dan dijamin dengan isi kantongnya. Dalam kegiatan kelembagaan yang sering dihelat oleh mahasiswa biasanya juga tidak terlepas dari secangkir kopi. Bahkan ketika mahasiswa sudah dekat dengan semester akhir, hari harinya selalu ditemani dengan secangkir kopi.

Karena kopi walaupun pahit dianggap mampu memberikan rasa melejit dan membuat mata tetap melek dalam kehidupan sehari hari mahasiswa. Dalam penelitian yang dilakun oleh Medical Universiti of Innsburck Australia, mengatakan bahwa kafein yang terkandung dalam kopi bisa mencegah berkurangnya daya ingat. Meminum secangkir kopi sebelum masuk pada ruangan kuliah juga patut dicoba agar bisa meningkatkan konsentrasi dan daya ingat dalam proses menjalankan perkuliah. 

Penelitian yang sama juga dilakukan pada atlet, bahwa atlet yang mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein berkarbohidrat setelah bersepeda memiliki lebih banyak glukogen (cadangan energi) dalam otonya bila dibandingkan dengan atlet yang tidak mengkonsumsinya. Berdasar pada penelitian itu, meminum kopi di sela-sela perkuliahan patut untuk dicoba guna menambah konsetrasi dalam menerima materi perkuliahan.

Selama ini banyak anggapan bahwa mengkonsumsi kopi bagi umur dewasa awal akan berakibat buruk bagi kesehatan, namun sebenarnya jika dikonsumsi dengan baik dan tidak berlebihan, kopi memiliki segudang manfaat yang mencegah penyakit yang menyerang tubuh kita. Dalam dunia kedokteran kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Akan tetapi dalam dosis yang rendah pada secangkir kopi dapat berfungsi sebagai pembangkit stamina dan penghilangkan rasa sakit dan jenuh, apalagi ditambah dengan tugas kampus yang tak kunjung henti, kopi selalu siap untuk diseduh.

Dengan demikian, menyeduh segelas kopi dipagi hari selain dapat menjaga mata tetap terjaga untuk mengawali hari, juga baik karena mampu mengembalikan stamina dan tentunya menambah daya konsentrasi untuk memulai perkuliahan.

Febi Triadi | Mahasiswa Antropologi FEIS UNM | Staf Bidang Sosial Politik dan Otonomi Daerah Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Prov. Sulsel


* Tulisan ini dimuat di Tabloid Profesi UNM edisi 199 Februari 2016
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : TurungkaNews | PB PemudaMuslim | KasmanPost
Copyright © 2015. Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger