Ketum PW: Harus Ada Akselerasi Perkaderan Politik

TAKALAR - "Generasi muda kita harus dikenalkan dengan politik sedini mungkin. Menjadi politisi berintegritas tak mungkin lahir dari sebuah proses yang instan dan tidak terencana." Seru Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Prov. Sulsel, Muhammad Kasman, S.E., M.Si.

Hal tersebut diungkapkan Kasman saat memberi sambutan pada Pekantikan dan Pembukaan Rapat Kerja Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kab. Takalar Masa Jihad 2015 - 2017 di Ruang Pola Kantor Bupati Takalar, Sabtu (05/11/2016) siang.

"Para founding father bangsa ini, adalah pemimpin nasional sejak mereka berusia muda. Tjokroaminoto, Soekarno, dan Semaoen, telah menjadi pucuk pimpinan partai secara nasional sejak mereka berusia di bawah 30 tahun. Coba bandingkan dengan para ketua partai saat ini." Imbuh Kasman.

Kasman mengungkap, keterlambatan regenerasi kepemimpinan politik nasional dan daerah berbanding lurus dengan pematangan kesadaran politik generasi muda. "Perkaderan politik bagi kaum muda terlambat dilakukan. Akibatnya, kaum tua senantiasa bercokol dan mengangkangi posisi politik yang sudah seharusnya dikuasai kaum muda."

Olehnya itu, Kasman mengusulkan agar organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama ormas Islam yang memiliki sayap pelajar, agar dimaksimalkan fungsinya. Sarekat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI) kepunyaan Sarekat Islam Indonesia, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) kepunyaan Muhammmadiyah, maupun Ikatan Putra Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) milik NU adalah beberapa yang bisa disebut.

"Bila organisasi pembinaan di tingkat pelajar dan mahasiswa bisa digiatkan, maka di level pemuda, mereka sudah bisa langsung mengambil peran lebih besar untuk menyokong regenerasi kepemimpinan politik." Pungkas Kasman.